CREW GREETING

Untuk edisi perdana redaksi Idea Bulletin (IB) akan mengutip singkat tentang perjuangan dan pengalaman hidup seorang yang tabah dalam berusaha dan berdoa disrtai tujuannya yang tulus. dalam hal ini reporter IB melakukan wawancara dengan bapak Moh Mustafirin lelaki penjual golang galing diPon.Pes MUBA yang berkelahiran Ngawi Jawa Timur yang mana di kalangan santri beliau dikenal berasal dari Pakes Palengaan karena memang beliau tinggal di kota madura tepatnya di daerah Pakes yang berprofesi, pada mulanya sebagai penjual jamu yang di lalui dalam gurun waktu 11 tahun dan dengan semangantnya yang tumbuh dari pekerjaannya yang sudah di tempuh dalam jangka waktu cukup lama itu kemudian hari beliau berubah haluan dan ganti menjual baju dalam rangka meraih penghasilan yang lebih gemilang.

For the first edition, the editorial of Idea Bulletin (IB) will talk about both experiences and buffetings life of some one who is patient in the endeavoring and pray as well as his sincere exertion. about it IB reporter made report with Mr. Mustafirin the seller of golang - galing in Bata-Bata boarding school who was born in Ngawi east java, but students of Bata-Bata recognize him from Pakes, Palengaan, because he lives in Madura country, exactly in Pakes who got profession for the first time as seller of tonic for eleven years, with his spirit that grows from his job that was run along time before, and than he blows of  and buy shirts in under that made money hand over fist. 
    Bapak dari lima orang putra laki laki dan tiga putri ini kemudian hijrah Dari pekerjaan sebelumnya mengingat 6 putra putrinya berada di pondok pesantren yaitu dengan menjual golang galing yang bikin gempar Pon.Pes MUBA. mungkin karena bahannya yang terdiri dari tepung, gula, telur, dan minyak goreng inilah terasa cocok pada mayoritas santri di pondok pesatren terbukti, dari sekian banyak yang beliau bawa dari rumah yakni kurang lebih 200 buah hampir setiap hari terjual habis dan meraup hasil yang memuaskan.
    Suami dari seorang yang berasal dari magetan ini ketika ditanya tentang perpindahan dari satu profesi keprofesi yang lain dengan ramah beliau menjawab bahwa di umurnya yang sudah mencapai 54 tahun ini beliau ingin mengamalkan sekaligus menghidupkan sunah Rosulullah SAW. Hal ini diambil dari perkataannya “jika kita tidak berhasil dalam suatu pekerjaan maka hijrahlah seperrti yang dilakukan nabi kita! yakni ketika belau tidak begitu berhasil berjuang di mekkah beliau melakukan hijrah kemadinah dan akhirnya islam tersebar keseluruh dunia seperti yang kita pada saat ini dan itu barokah dari hijrah, dan saya kira bahwa hal itu merupakan ajaran penting yang kita dapat sebagai umat beliau”.   
ثم هجر ذلك الشيخ الذي له ثمانية اولاد خمسة من الرجال والباقي من النساء من عمله القديم لأجل ستة أولاده الذين مازالوامتعلمين في المعهد ببيع " كولاع كاليع " الساحرة معهدنا منبع العلوم بتا- بتا بسبب سهولة مادته التي تتكون من الدقيق والسكر والبيض والزيت المقلي كانت موافقة لأكثر السناتير في معهد منبع العلوم بتا بتا وبعددها الكثيرة حملها من بيته ، حتى يبيع و ينتهى مائتي أنواع منها كل يوم بالربح المقتنع.
حينما نسأل الى من عنده الزوجة من" ماكيتان"عن انتقال عمله الى العمل الأخر أجاب لنا أن في عمره الذي وصل أربعا وخمسين سنة هو يريد أن يحيي سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم.ها هو في قوله"إذا كنالاننجح في شيء واحد فعلينا ان نهاجر كما فعل به نبينا محمد صلى الله عليه وسلم يعني حينما يجاهد في مكة المكرمة فهجرهو الى مدينة المنورة حتى ينتشر دين الإسلام الى كل البلاد كما شعرنا في هذالوقت وهاهي من بركة هجرته صلى الله عليه وسلم وهذه الحالة المهمة ستكون مرشدة لنا في زماننا المستقبل مع اننا أمته".